Daftar Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia
Berikut adalah daftar Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia dengan komoditi batubara, nikel, maupun emas menurut Teknologi Milenial :
Artikel Terkait
PT Pertamina (Persero)
Nomor satu dan paling populer di Indonesia adalah PT Pertamina, perusahaan BUMN ini merupakan pemasok kebutuhan primer masyarakat Indonesia seperti :
- bahan bakar minyak,
- pelumas,
- gas,
- dan sebagainya
Perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas terbesar di Indonesia ini telah berdiri sejak 10 Desember 1957 dan kartor pusat berada di Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta.
Pertamina dulunya ernama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, yang berwenang pada pendirian
SPBU di Indonesia sampai tahun 2000.
Perusahaan pertambangan ini tercatat :
- mengelola tujuh kilang minyak dengan total kapasitas 1.051,7 MBSD,
- memiliki pabrik petrokimia dengan total kapasitas 1.507.950 ton per tahun,
- pabrik LPG dengan total kapasitas 102,3 juta ton per tahun
Terdapat pula produk olahan dari perusahaan tambang ini seperti :
- bahan bakar minyak,
- bahan bakar non minyak,
- gas,
- pelumas
- petrokimia
Terdapat sekitar 18 anak perusahaan pertamina yakni :
- PT Pertamina EP Cepu,
- PT Pertamina Drilling Services Indonesia,
- PT Nusantara Regas,
- PT Pertamina EP,
- PT Pertamina Geothermal Energy,
- PT Pertagas,
- PT Pertamina Hulu Negeri,
- PT Pertamina Patra Niaga,
- PT Pertamina Trans Kontinental,
- PETRAL,
- PT Pertamina Retail
- PT Tugu Pertamina Indonesia,
- PT Pertamina Dana Ventura,
- PT Pertamina Bina Medika,
- PT Patra Jasa
- dan lain sebagainya.
PT Freeport Indonesia
Salah satu nama perusahaan tambang paling besar dan terkenal di Indonesia berikutnya adalah PT Freeport Indonesia yang diresmikan sejak tanggal 7 April 1967.
Perusahaan ini mengelola tambang Grasberg yang merupakan tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Pemerintah Indonesia telah mengambil bagian saham Freeport sebesar 51% dengan tebusan sebesar Rp 56,1 triliun.
Sebelumnya pemerintah sudah melakukan beberapa kali kontrak dengan Freeport, yakni :
- kontrak pertama pada tahun 1967 dengan saham pertama Indonesia sebesar 9,36%
- dilanjutkan kontrak II di tahun 1991.
Perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Papua ini memberikan dukungan finansial berupa :
- Investasi untuk pembangunan Papua selama 2012 sejumlah USD 110,9 juta.
- Selain itu, terdapat pula program pengembangan sosial senilai USD 68,14 juta
- Program pengembangan masyarakat sejumlah USD 39,26 juta
- Alokasi dana investasi tambahan sebesar USD 600 juta dalam bentuk infrastruktur sosial seperti asrama siswa, rumah sakit, dan sekolah
Adaro Indonesia
Adaro Indonesia merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1966 dan mendapat konsesi dari Pemerintah Indonesia di wilayah Kalimantan Selatan.
Adaro Indonesia memiliki tiga pertambangan, yaitu Tutupan, Paringin dan Wara di
area konsesi sesuai informasi di website perusahaan tambang ini.
Sepanjang tahun 2019, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memproduksi batu bara mencapai 58,03 juta ton.
Sementara itu pendapatan perseroan pada tahun 2019 sebesar US$ 3,46 miliar.
Jumlah ini turun 4,42% dari pendapatan
tahun 2018 yang tercatat US$ 3,62 miliar.
Perusahaan tambang ini tercatat sebagai perusahaan terbuka, dengan pembagian saham :
- Sebesar 43% sahamnya dimiliki PT Adaro Strategic Investments
- Sisanya dimiliki publik dan Garibaldi Thohir, saudara dari Erick Thohir.
PT Aneka Tambang Tbk (Antam)
PT Aneka Tambang Tbk merupakan anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum yang berdiri pada tanggal 5 Juli 1968.
Kegiatan perseroan ini mencakup eksplorasi, penambangan,
pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral.
Komoditas utama Antam berupa :
- bijih nikel kadar rendah atau limonit,
- bijih nikel kadar tinggi atau saprolit,
- feronikel,
- emas,
- perak,
- bauksit.
Jasa utama PT Antam berupa pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi.
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Merupakan salah satu perusahaan tambang batubara tertua dan terbesar di Indonesia.
Memiliki kantor pusat di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, perseroan ini berdiri sejak tahun 1982.
PT Kaltim Prima Coal memiliki lahan tambang batu bara seluas 84.938 hektar.
Tapi pada tahun 2003, kepemilikan
perusahaan ini berpindah tangan kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan
kepemilikan 100%.
Perusahaan tambang batubara ini memiliki 4.500 karyawan dan lebih dari 20.000 karyawan di bagian kontraktor.
Selain itu, pertambangannya juga memiliki pembangkit sendiri yaitu PLTU berkapasitas 3×15 MW dan 2×5 MW.
Terdapat pula Pembangkit Listrik Tenaga Uap sebanyak 18 MW yang diberikan
kepada pihak PLN sebagai penerangan dan kebutuhan listrik warga Sangatta.
Sebagai salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di indonesia, PT Kaltim Prima Coal mengalami kenaikan produksi dari tahu ke tahun.
Pada 2018, perseroan ini berhasil memproduksi sebanyak 58 juta ton batubara,
tahun 2019 sebanyak 62 ton.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Perusahaan ini dulunya bernama PN TABA, namun kemudian berubah nama setelah menjadi Perseroan Terbatas.
Pada tahun 2002, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini melantai di bursa saham.
PTBA punya beberapa anak usaha seperti :
- PT Bukit Pembangkit Innovative,
- PT Bukit Asam Prima,
- PT Bukit Energi Investama,
- dan beberapa perusahaan lainnya.
Inalum menjadi pemilik saham mayoritas perusahaan ini yakni sebesar 65,93 persen lalu 30,37 persennya sisanya diperuntukkan bagi publik.
Nilai kapitalisasi pasar PTBA juga cukup besar yaitu Rp 28 triliun pada Maret 2020.
Perusahaan ini berhasil membukukan laba Rp 4 triliun, walau pada tahun
2019 komoditas batu bara mengalami kelesuan.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG merupakan salah satu raksasa batu bara di Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 11 triliunan pada Maret 2020.
Sebesar 65% saham ITMG dipegang oleh Banpu Mineral Private Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. Sisanya diperuntukkan pada publik.
ITMG dikenal tidak pelit soal urusan dividen karena sering membagikan dividen dalam jumlah besar per lembarnya.
PT. Arutmin Indonesia
Perusahaan ini beroperasi di bidang produksi batubara untuk pembangkit listrik dan pabrik-pabrik industri.
Produk yang ditawarkan berupa :
- batubara sub bituminous,
- batubara bituminous,
- produk batubara.
Arutmin Indonesia mengelola pertambangan Senakin, Satui, Mulia, Asam, Asam dan Batulicin, yang kesemuanya berada di situs pertambangan terletak di Kalimantan Selatan.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 1981 ini beroperasi sebagai anak usaha dari PT. Bumi
Resources Tbk.
Arutmin Indonesia termasuk salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia.
Perseroan ini menandatangani
kontrak penambangan batubara dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981 yang
dikenal sebagai Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
PT Agincourt Resource
Perusahaan di bidang
tambang mineral ini berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan mineral bagi
masyarakat serta menjalani berbagai program CSR dan produktivitas yang handal.
PT Agincourt Resource punya tambang emas bernama Martabe yang luasnya mencapai 130.300 hektar di pesisir barat Provinsi Sumatera Utara.
Perusahaan ini mengelola hasil
alam berupa mineral emas batangan dan perak.
Tambang ini mengelola sumber daya alam dengan jumlah 7,8 juta ounce emas dana 64 juta ounce perak.
Kapasitas operasi tambang
emas di Martabe mencapai lebih dari 5,5 juta ton bijih per tahun dan mampu
menghasilkan 350.000 ounce emas serta 2-3 ounce perak per tahun.
Profil dan website perusahaan tambang ini menyebutkan terdapat lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor.
Total dari 99% diantaranya
merupakan warga negara Indonesia dan lebih dari 70% diantaranya direkrut dari
penduduk setempat.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Perusahaan ini berbasis di Indonesia dan bergerak dalam industri pertambangan emas.
Selain itu, perusahaan ini juga menginvestasikan dan mengelola usaha
pertambangan emas beserta usaha logam mulia lainnya di kawasan Australia.
Beberapa tambang aktif berproduksi, sementara yang lainnya bergerak dalam fase pengembangan dan eksplorasi.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk memiliki produksi pertambangan emas, yang terletak di Penjom, Malaysia dan Lanut di Sulawesi Utara, Indonesia.
Selain itu, proyek eksplorasi Perusahaan
terletak di Bulagidun, Bolangitang, dan Tembaga di Sulawesi Utara, Indonesia.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk juga bergerak dalam bidang pengadaan layanan katering, serta perdagangan umum, usaha transportasi dan perumahan.
Anak perusahaannya bernama PT J Resources Nusantara yang bergerak
dalam bidang perdagangan dan jasa.
PT Timah
Perusahaan ini berdiri pada BUMN tanggal 02 Agustus 1976 dan bergerak dibidang pertambangan timah.
PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah, yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995 .
Perusahaan ini juga memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai
dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan sampai pemasaran.
PT Timah memiliki ruang lingkup di bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa.
Kegiatan utama perusahaan sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usahanya.
Pada 2019, PT Timah membukukan pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun sepanjang tahun.
Melonjak 75,13% dari pendapatan tahun 2018 yakni Rp 11,02 triliun.
Perusahaan tambang
Indonesia ini juga menggeser Yunnan Tin sebagai produsen timah olahan terbesar
di dunia.
Kideco Jaya Agung
Mayoritas saham Kideco Jaya Agung dikuasai PT Indika Energy Tbk, pada 2017.
PT Indika Energy Tbk. menjadi pemilik 91 persen saham Kideco Jaya Agung, sementara sisanya dimiliki Samtan Co., Ltd.
Perusahaan ini telah memiliki konsesi tambang batubara seluas 47.500 hektar (Ha) yang terletak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Kideco Jaya Agung mulai beroperasi sejak
1982 dan memproyeksikan produksi batubara sebesar 30 juta ton pada 2021.
Perusahaan Berau Coal
.Perusahaan ini berdiri pada tahun 1983 dan berpusat di wilayah
Berau, Kalimantan Timur. Sebelumnya lebih dikenal dengan nama PT Risco dan
berganti menjadi Berau Coal pada 2010.
Berau Coal bergerak di sektor pertambangan dan perdagangan batu bara. Selain itu, PT Berau Coal mendapat konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Samarinda, Kalimantan Timur.
Kepemilikan perusahaan ini sebagian besar dikuasai Vallar Investment UK Limited, sementara sisanya dimiliki Sinarmas Group melalui Asia Resource Minerals Plc.
Berau Coal
mencatatkan produksi sebesar 26 juta metrik ton pada tahun 2016.
PT Vale Indonesia Tbk
Perusahaan tambang di Indonesia berikutnya yaitu PT Vale Indonesia Tbk yang berkecimpung di industri pertambangan nikel.
Hal ini sesuai naungan kontrak karya yang diubah pada tanggal 17 Oktober 2014 yang berlaku sampai 28 Desember 2025.
Vale beroperasi atas penanam modal oleh asing dan
memiliki luas operasi lahan perseroan seluas 118.017 hektar, meliputi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Hasil nikel dari Vale diimpor kepada Jepang sesuai perjanjian antar kedua negara.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
Merupakan perusahaan yang mengoperasikan tambang Batu Hijau.
Perseroan ini juga punya beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di area konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara.
Tambang Batu Hijau merupakan
tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan juga aset berkelas
dunia.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan massa tambang dan diikuti pengolahan stockpile jangka panjang.
Fasilitas yang dimiliki juga lengkap seperti :
- armada peralatan tambang yang besar,
- pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW,
- pelabuhan dengan terminal kapal feri,
- layanan udara,
- pabrik pengolahan dengan kapasitas 120.000 ton per hari,
- townsite yang tertata dengan baik.
Demikian daftar Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia.
0 Response to "Daftar Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia"
Post a Comment